Latest Games :
Home » » Jelajahi Yahoo! Bersama Teman Lbh lanjut close AKTIVITAS TEMAN DI YAHOO! sblm berikutnya Mencermati Saham-saham Grup Lippo

Jelajahi Yahoo! Bersama Teman Lbh lanjut close AKTIVITAS TEMAN DI YAHOO! sblm berikutnya Mencermati Saham-saham Grup Lippo

Selasa, 04 Desember 2012 | 0 komentar

INILAH.COM, Jakarta – Di antara saham-saham grup Lippo, hanya LPKR dan LPCK yang dinilai atraktif. Inilah target harga kedua saham tersebut hingga akhir tahun. Bagaimana dengan saham Lippo lainnya?
Pada perdagangan Selasa (4/12/2012) mayoritas saham grup Lippo ditutup melemah. Saham PT Lippo Karawaci (LPKR.JK) ditutup melemah Rp30 (2,85%) ke posisi Rp1.020; PT Lippo Cikarang (LPCK.JK) menguat Rp25 (0,76%) ke angka Rp3.275;

PT Matahari Putra Prima (MPPA.JK)  turun Rp10 (0,78%) ke posisi Rp1.270; PT Multipolar Corporation (MLPL.JK) stagnan di Rp235; PT Star Pacifik (LPLI.JK) melemah Rp5 (1,72%) ke level Rp285; dan PT Lippo Securities (LPPS.JK) naik Rp5 (3,24%) ke angka Rp159 per saham.
Pengamat pasar modal John Veter melihat positif saham-saham grup Lippo secara keseluruhan. Pasalnya, Lippo merupakan grup yang dikelola secara professional 2000. “Secara umum, faktor keluarga tidak terlalu berpengaruh di grup ini dan di-handle oleh kalangan professional mulai dari direksi hingga posisi paling bawah,” katanya kepada INILAH.COM.
Karena itu, dia menegaskan, dari sisi grup tidak ada masalah. Meskipun memang, sebelum 2000-an, grup ini lihai dan hobi menarik dana dari pasar melalui penerbitan obligasi, rights issue, dan pemecahan saham.
Sekarang, Lippo juga mengeluarkan strategi baru berupa penurunan harga saham MPPA sebesar Rp450 per saham dan dibagikan ke pemegang saham yang berujung suspense dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Aksi korporasi ini merupakan kejadian pertama kali dan satu-satunya di Indonesia. “Karena itu, harga saham MPPA turun setelah mengalami penyesuaian,” ujarnya.
Menurut John, yang perlu dilihat adalah saham-saham yang secara langsung memiliki saham MPPA karena mendapatkan uang Rp450 per saham. Berdasarkan data BEI per 31 Oktober 2012, MLPL memiliki 48,44% saham MPPA dan 40,77% investor publik. LPLI memiliki 6,07% dan selebihnya milik Ciptadana Securities.
Yang jelas, kata John, aksi koporasi ini akan merugikan investor ritel. “Sebab, investor ritel jarang yang memegang saham tersebut sejak awal. Karena itu, investor ritel otomatis akan terkena imbas penurunan harga,” timpal dia.
Bagi investor lama, yang membeli saham ini di harga awal tidak masalah karena sudah naik ke Rp1.500-an. “Bagi investor yang membeli di harga atas, jadi permasalahan dan kebanyakan adalah investor ritel,” timpal dia.
John sendiri menilai saham MPPA kurang menarik. Sebab, harga sahamnya akan turun sebagai konsekuensi penurunan harga saham. “Saya sarankan, pemodal menjual saham ini saat mengalami penguatan, sell on strength,” tuturnya.
Berdasarkan perhitungan, setelah harga saham diturunkan sebesar Rp450, penurunan minimum ke Rp1.100 per saham. “Tapi, penurunan itu sebenarnya bisa lebih dalam hingga Rp900. Jadi kisaran penurunannya ke Rp1.100-900,” ungkap dia.
 Sementara itu, MLPL memang diuntungkan, karena cash saham MPPA masuk ke MLPL karena kepemilikan 48,44% saham MPPA. “Tapi, bagi pemodal, harus melihat cash itu dipakai untuk apa. Apakah MLPL akan membagikan dividen juga atau ekspansi usaha. Kalau ekspansi usaha lebih baik. Jadi, untuk MLPL harus dilihat dulu, wait and see,” ujarnya.
Di atas semua itu, John menilai dari grup Lippo, yang menarik sebenarnya hanya saham LPCK dan LPKR karena kedua emiten ini punya prospek bisnis yang positif. LPKR fokus ke sektor rumah sakit dan sekarang sedang berkembang di Indonesia. Selebihnya, emiten merambah sektor properti.
Dari sisi grafiknya, LPKR sedang uptrend dan sahamnya bagus secara fundamental. LPKR punya potensi penguatan hingga Rp1.200-1.300 untuk target akhir tahun. “LPKR memiliki tahanan support di Rp1.000,” ungkap dia.
Sementara itu, LPCK fokus pada sektor kawasan industri yang sedang dibutuhkan oleh investor dan pengembangan perumahan. Tren saat ini, LPCK sedang down trend. “Hanya saja, pelemahan ini justru bisa jadi kesempatan untuk beli,” ungkap dia.
LPCK memiliki support di Rp3.300 dan target resistance di Rp3.500 di akhir tahun. Dia merekomendasikan akumulasi bertahap untuk LPKR dan LPCK. “Dari sisi valuasi Price to Earnings Ratio (PER), saham-saham grup Lippo masih di level medium. Artinya, mahal tidak tapi tidak juga murah,” tandas dia. “Sedangkan untuk LPLI dan LPPS menurut saya lebih baik hindari dulu.”
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

27 Jan 2013 19 NOV 2012
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. FREE CAMAYANTO - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger